JAYAPURA – Siapa sangka bahwa limbah tempurung kelapa bisa diolah menjadi kerajinan beromset hingga puluhan juta rupiah. Hal itulah yang dilakukan oleh kelompok usaha Kobek Millenial Papua yang diinisiasi oleh Pertamina. Melalui program corporate social responsibility, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VIII telah mengembangkan kelompok yang beranggotakan warga lokal Kota Jayapura yang berlokasi di sekitar Fuel Terminal Jayapura. Kelompok inilah yang kemudian dilatih oleh Pertamina untuk menjadi kelompok pengrajin limbah tempurung kelapa sejak tahun 2019 dan saat ini telah berhasil menjual puluhan hasil karya kerajinan daur ulangnya hingga beromzet puluhan juta rupiah.
Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR VIII, Edi Mangun, dalam keterangannya, Jumat (18/9/20) mengungkapkan bahwa program ini merupakan cara Pertamina untuk memunculkan potensi kemampuan kreativitas masyarakat asli Papua dalam bidang kerajinan.
“Dengan basis kreativitas dalam budaya kerajinan noken di Papua yang telah mendarah daging, kami ingin mengembangkan jiwa kreativitas masyarakat asli Papua yang telah menjadi budaya ini untuk berkreasi memanfaatkan daur ulang limbah yang mempunyai nilai jual tinggi, yaitu limbah tempurung kelapa,” ungkap Edi.
Komentar