SORONG, PBD – 4 KRI terdiri dari KRI Teluk Wondama, KRI Layaran, KRI Albakora dan KRI Gulamah menembakkan sejumlah meriam di lautan depan Pantai Saoka, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (24/5/23). Selang beberapa waktu, satu pesawat udara CN-235 melintas diatas perairan pantai Saoka, sejumlah prajurit TNI AL menggunakan pakaian loreng dan peralatan tempurnya berlari ke bibir pantai Saoka untuk mengambil posisi siap tempur.
Berikutnya, satuan marinir milik TNI AL memasukan satu persatu peluru Meriam kedalam Meriam berdaya jarak tempuh 17.500 meter ke arah laut. Dentuman meriam yang keras membuat musuh dilautan kocar kacir. Namun musuh tak mau menyerah dan berhasil menerobos pertahanan depan, mereka terus maju ke arah pantai untuk menguasai daratan. Dentuman ranjau laut pun menambah gegap gempita riuhnya peperangan di Pantai Saoka. Prajurit TNI yang berjejer di bibir pantai sebagai pertahanan utama mulai menembakkan senjata kearah musuh, musuh yang sudah mulai berkurang akibat serbuan serangan laut dan Meriam akhirnya dengan mudah dikalahkan oleh prajurit TNI AL saat mendekati daratan.
Peperangan sengit yang terjadi di Pantai Saoka itu merupakan salah satu latihan operasi pertahanan pantai (Opshantai) jajaran Koarmada III dengan menurunkan 336 prajurit TNI AL gabungan Marinir dan Komando Pasukan Katak (Kopaska).
Panglima Koarmada III, Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi yang sempat ikut menarik pelatuk Meriam saat latihan mengatakan bahwa operasi pengamanan Pantai merupakan salah satu operasi dari 7 operasi TNI.
“Dari 7 operasi gabungan TNI yaitu Operasi negara gabungan, operasi lintas udara, operasi gabungan TNI leading sektornya TNI AD, sedangkan Leading sektor TNI AL ada 4 yaitu Operasi Amphibi, operasi pendaratan, operasi laut gabungan dan operasi pengamanan Pantai. Mengapa TNI AL lebih banyak bertanggung jawab dalam operasi karena laut kita luas dan negara kita adalah negara kepulauan,” terang Pangkoarmada.
Adapun tujuan dari operasi tersebut, Pangkoarmada III mengatakan bahwa untuk mengasah kemampuan dan kesiapan tempur prajurit dalam mempertahankan pantai serta menyiapkan unsur-unsur Koarmada III menghadapi latihan Armada Jaya dan latihan gabungan TNI yang dijadwalkan antara bulan Juni hingga Agustus mendatang.
“Dari hasil latihan ini, dapat kita saksikan bersama semua unsur 99 persen sudah sempurna melakukan tugasnya masing-masing. Kurang 1 persen karena aktualisasi Alutsista kita pada latihan ini masih kurang, namun tidak mengurangi makna dari latihan itu sendiri karena dapat menjadi gambaran semua unsur mengerti betul teknis saat dilapangan,” sebut Panglima asal Sorong itu.
Sementara itu, Lurah Saoka, Natalia Nadapdap memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Koarmada III yang telah memilih pantai Saoka sebagai tempat latihan pengamanan pantai untuk pertama kalinya. Dengan adanya latihan tersebut, pihak pemerintah dan masyarakat juga dapat mengetahui tugas TNI AL dalam menjaga keutuhan NKRI di wilayah Papua Barat Daya dan berharap latihan serupa dapat kembali dilakukan di Pantai Saoka.
Senada dengan lurah Saoka, salah satu warga Kelly Werimon pun dibuat takjub dengan latihan tersebut, Ia bersama sejumlah warga lainnya tampak terkesima sejak pertama latihan hingga terakhir dan melihat prajurit TNI AL dengan sigap menjaga kedaulatan pantai Saoka dari serangan musuh.
“Luar biasa sekali kegiatan pertama kali ini, Kami dari masyarakat sangat merespon baik dan mendukung kegiatan ini karena pihak TNI AL juga melibatkan perwakilan warga untuk hadir disini. Saat nelayan diinformasikan bahwa akan ada latihan, kami tidak ada yang melaut hari ini. Besar harapan kami kalau ada latihan begini, kami masyarakat lain bisa ikut melihat, karena ini bagus juga untuk tahu tugas TNI, siapa tahu anak-anak Kami ada yang mau menjadi prajurit TNI AL,” harap Kelly.
Usai latihan terlihat pula pemberian cenderamata dari Pangkoarmada kepada pihak pemerintah daerah dan pemberian tali asih berupa sembako kepada perwakilan masyarakat. Nampak hadir pada kegiatan tersebut, Kasrem 181 PVT, Kepala Basarnas Sorong, Kepala Bandara DEO Sorong, Perwakilan Bea Cukai, Perwakilan KSOP, Dandim 1802 Sorong, Danden Brimob, dan pejabat TNI Polri lainnya. (Oke)
Komentar