WAISAI, – Selain keindahan alam Baharinya yang luar biasa, hingga disebuy sebagai surga kecil yang jatuh ke bumi. Raja Ampat ternyata masih memiliki potensi wisata yang luar biasa.
Kali ini, pemerintah setempat membuka peluang wisata petualangan malam hari dengan mengusung tema Ridge to Reef sebagai pola pengembangan pariwisatanya dinamakan Wisata Herping.
Koordinator Pemandu Lokal Objek Wisata Birdwatching Kelompok Tani Hutan (KTH) Warkesi-Raja Ampat, Maurits Kafiar, menjelaskan bahwa Wisata Herping atau wisata pengamatan hewan jenis reptil dan amfibi ini termasuk dalam paket wisata lengkap dari Wisata Birdwatching KTH Warkesi yaitu Camping 3 Hari 2 Malam.
Dimana wisatawan dapat melihat jenis reptil dan amfibi sebagai jenis hewan nocturnal atau beraktifitas di malam hari, sehingga Wisata ini digabungkan dalam paket Wisata Camping pada KTH Warkesi
“Yang menarik adalah hewan malam berbeda dengan hewan siang hari, baik secara bentuk maupun aktivitasnya, dan cukup mudah ditemukan didalam hutan. Ada sensasi tersendiri saat berpetualang malam hari,” jelas Maurits, Minggu malam (14/3/21).
Wisata Herping ini dilakukan pukul 8 malam sampai pukul 10 malam dengan rute yang sudah disiapkan, diantaranya bukit, lereng, dan sungai. Tentunya dengan peralatan khusus dan keamanan bagi wisatawan seperti headlamp, jungle boot, topi rimba, dan peralatan penunjang lain.
“Banyak hewan ini memiliki bentuk aneh dan sebagian besar sementara ini adalah endemik Raja Ampat, seperti katak Pinokio yang baru-baru ini ditemukan, satu-satunya di Papua Barat. Lalu ular Micropechis Ikaheka yang di Waigeo ini unik karena berwarna hitam,” jelas Maurits.
Bagi Anda yang sedang berwisata ke Raja Ampat, tidak ada salahnya mencoba petualangan baru ini. Pengelola wisata juga membatasi wisatawan yaitu maksimal 8 orang dan didampingi 2 orang pemandu lokal. (Nns)
Komentar