Tani Murni Indonesia Gandeng Komunitas Gereja Guna Tingkatkan Produktivitas Petani di Sorong

Sorong, PBD- 23 September 2023 – Perusahaan benih sayur berkualitas asal Jawa Barat, PT. Tani Murni Indonesia dan GKI Paulus berkolaborasi untuk menyelenggarakan “Farmers Field Day” di Kelurahan Klawuyuk, Kota Sorong sebagai upaya membuka akses petani, khususnya masyarakat Orang Asli Papua (OAP), terhadap benih komersil berkualitas dan praktek bertani yang baik.

Pertanian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan sehari-hari masyarakat OAP. Namun, produktifitas sayuran masih belum optimal yang disebabkan oleh minimnya penggunaan benih berkualitas dan pengetahuan akan budidaya yang efektif.

PT Tani Murni Indonesia (TMI) berkerja sama dengan program kemitraan pemerintah Australia-Indonesia yakni PRISMA untuk mendukung pengembangan pasar sayuran yang lebih inklusif, terutama bagi masyarakat asli di Tanah Papua. Hasil studi yang dilakukan oleh PRISMA pada tahun 2019 mengungkapan adanya kesenjangan ketersediaan sayuran secara lokal. Lebih dari 50% kebutuhan sayuran diambil dari luar wilayah di Papua Barat dan Papua Barat Daya.

“Kolaborasi antara TMI, PRISMA, dan GKI Paulus bertujuan agar lebih banyak petani OAP yang mengetahui manfaat penggunaan benih berkualitas beserta cara tanam yang tepat. Dengan demikian, petani berpotensi mendapatkan hasil produksi sayur dan penghasilan yang lebih,” ucap Gracia Christie, Head of Portfolio di PRISMA.

Pada kegiatan tersebut, TMI memperlihatkan lahan percontohan dan potensi hasil berbagai komoditas sayur yang banyak diminati seperti tomat, cabe keriting, mentimun, dan terong. Adapun Sekretaris Urusan Aset Ekonomi dan Pembangunan Jemaat GKI Paulus Klawuyuk, Wahyu Agung Wira Atmaja, berharap kegiatan tersebut dapat mendukung kegiatan ekonomi petani kecil yang tergabung dalam anggota jemaat gereja dan meningkatkan ketersediaan sayur secara lokal.

“Sebagai bagian dari komunitas lokal yang memiliki kepedulian tinggi, GKI memiliki program pengembangan ekonomi bagi anggotanya. Karena itu kami mengundang perwakilan Jemaat dari 46 Gereja GKI sekitar agar dapat secara langsung belajar dan menerapkan model kolaborasi ini di lokasinya masing-masing”, ujar Agung.

Ketua Klasis GKI se-Sorong, Pdt. Jeane Fonataba Haurissa, S.Th., M.Si dalam pidatonya juga menyampaikan bahwa kegiatan kolaborasi multi-pihak ini patut untuk ditiru oleh GKI lainnya karena memiliki kesamaan tujuan dengan program dan pemberdayaan ekonomi Jemaat untuk GKI khususnya ditingkat Klasis Sorong.

Acara dihadiri oleh 150 anggota Jemaat dari sekitar wilayah Sorong Raya. “Setelah melihat hasil potensi produktivitas yang tinggi, saya merasa lebih percaya diri dan akan mencoba menanam benih milik TMI”, ucap salah satu Jemaat yang merupakan petani tomat.

Melihat antusias petani, Yudi Kudiarto selaku Manajer Pemasaran dan Penjualan Nasional TMI, menyampaikan visi kedepannya, “Atas dukungan PRISMA, TMI menyadari potensi pasar di wilayah Sorong. Kami berusaha untuk meningkatkan ketersediaan benih dan menerapkan model kolaborasi ini untuk memperluas wilayah pemasaran, sehingga dapat meningkatkan akses dan mendukung kesejahteraan petani di Tanah Papua”.

Melalui pidatonya, PJ Walikota Sorong, Septinus Lobat, S.H., MPA menyampaikan bahwa Pemerintah salut dan sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memperkenalkan inovasi baru dan mampu memberi motivasi kepada masyarakat untuk menerapkannya. “Mencatat Sejarah bahwa baru pertama kali di Kota Sorong diselenggarakan kegiatan FFD di lingkungan Gereja. GKI Paulus telah menjadi contoh. Pihak luar juga telah datang membantu kami dan perjuangkan OAP. Kegiatan ini dapat menjadi berkat untuk Kota Sorong dan Papua Barat Daya.”, ujar PJ Walikota Sorong. (*)

___

Komentar