Suara Disulap Oknum KPPS, Tim Kuasa Hukum Pace Rambut Merah Siap Lapor Bawaslu

SORONG, PBD – Tim Kuasa Hukum Calon Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya Mananwir Paul Finsen Mayor siap melaporkan terkait penemuan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)

Pasalnya, Tim Kuasa Hukum Calon Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya dengan julukan Pace Rambut Merah itu merasa dirugikan lantaran kehilangan sebanyak 40 suara sah di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 02 Kelurahan Saoka, Distrik Maladumes, Kota Sorong.

“Berdasarkan data C1 yang kami tim kuasa hukum dapat dan berdasarkan data dari saksi, bahwa suara bung Paul Finsen Mayor berjumlah 45, namun didalam C1 itu, mereka (oknum KPPS) itu tulis 5. Sementara data yang kami dapat, itu harusnya berjumlah 45, yang dihilangkan itu 40 suara, oknum KPPS itu menuliskan hanya 5 suara,” ucap Tim Kuasa Hukum Pace Rambut Merah, Yosep Titirlobi kepada sejumlah awak media di Kantor DAP Wilayah III Doberai, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu sore (18/2/24).

Lebih lanjut, dibeberkannya bahwa, Tim Kuasa Hukum Pace Rambut Merah yang berjumlah 15 orang segera melaporkan temuan pelanggan itu pada Senin (19/2/24) besok, ke Bawaslu dengan menyertakan berbagai bukti, yakni berupa formulir C1 serta diperkuat saksi.

“Kami hari Senin mengambil langkah hukum untuk melaporkan kepada Bawaslu, kami minta Bawaslu untuk segera memproses kehilangan suara yang dimainkan oleh oknum KPPS TPS 02 itu,” bebernya.

Kemudian, disebutkannya, perolehan suara Paul Fincen Mayor berdasarkan hasil quick count Tim pemenangan Pace Rambut Merah menyatakan unggul di wilayah Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat.

“Berdasarkan rekapan C1 kami tim pemenangan hitung, Paul Fincen Mayor unggul sekali di Kota Sorong bahkan di Kabupaten Raja Ampat. Ini berdasarkan C pleno ya, bukan berdasarkan opini, namun kami juga tetap menunggu proses perhitungan resmi dari KPU,” sebutnya.

Dirinya memaparkan bahwa, Daftar Pemilih Tetap (DPT) berjumlah 440.826 yang tersebar di 2.156 TPS se-Papua Barat Daya. Ditegaskan Yosep, di tiap TPS terdapat saksi-saksi yang diterjunkan dan ditugaskan guna mengawal ketat suara Pace Rambut Merah itu.

“Perlu saya tegaskan, tim yang lain yang coba-coba bermain mengambil suara Paul Fincen Mayor. Jangan pernah coba-coba untuk bermimpi bisa memanipulasi suara, saksi yang kami turunkan ini sangat konkrit. Jadi, apabila ada suara yang hilang, langsung ketahuan, kami punya saksi-saksi langsung memberikan foto C1 setelah perhitungan selesai dilakukan,” tegas tim kuasa hukum berjumlah 15 orang itu.

Diakui Yosep, pihaknya saat ini belum mendapat klarifikasi resmi dari oknum KPPS tersebut. Dirinya menekankan agar penyelenggara Pemilu tidak sekali-kali berani bermain dalam mengotak-atik perolehan suara di TPS.

“Saai ini anak asli Papua untuk sementara di seluruh kabupaten/kota se-Papua Barat Daya berdasarkan hasil hitungan kami, Mananwir Paul Fincen Mayor unggul mendominasi semua yang maju DPD RI Dapil Papua Barat Daya, kami sudah amankan satu kursi untuk maju di Senayan,” terangnya.

Paul Fincen Mayor

Sementara itu, Calon Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya, Mananwir Paul Finsen Mayor menyampaikan ungkapan terima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya yang telah menyalurkan hak pilihnya pada dirinya guna melaju ke Senayan.

“Secara pribadi, saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua Barat Daya, yang telah mendukung saya, telah memberikan banyak sekali suara kepada saya,” kata Calon Anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya, Mananwir Paul Finsen Mayor.

Paul menyebutkan, disaat masa kampanye, diakuinya masih banyak tempat belum didatanginya, meskipun begitu, namun dukungan serta kepercayaan masyarakat Papua Barat Daya terus mengalir kencang pada dirinya.

“Banyak tempat saya tidak turun untuk melakukan sosialisasi dan kampanye, karena range waktu. Namun saya bersyukur masyarakat Papua Barat Daya memberikan kepercayaan dengan memilih saya,” ujarnya.

Paul Fincen Mayor mengklaim bahwa dirinya bungkus suara terbanyak dari 11 Calon DPD RI Dapil Papua Barat Daya lainnya yang bertarung dalam Pileg 2024, hal ini dinilainya berdasarkan dukungan berbagai pihak, termasuk dukungan yang mengalir dari lintas tokoh yang ada di tanah Papua.

“Banyak yang mendukung saya, mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh adat, mtokoh nusantara, tokoh pemuda dan khususnya dukungan dari para tokoh yang ada di Sinode Gereja Protestan Indonesia, mereka semua mendukung saya. Mereka mendukung saya dikarenakan mengetahui kinerja saya sebagai Ketua Dewan Adat Papua dulu dan juga sebagai tokoh masyarakat dan tokoh intelektual di Papua, saya akan menjalankan amanat itu sebaik-baiknya dan mari kita berjuang secara bersama-sama,” jelas Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya itu.

Pada kesempatan yang sama, dirinya mengklaim dari sejumlah calon anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya yang bertarung, dirinya mengklaim memiliki saksi paling banyak di TPS dengan jumlah ratusan saksi, sehingga apabila terjadi kecurangan, lantas dirinya dapat mengetahui hasil perolehan suara di masing-masing TPS se-Papua Barat Daya.

“Dari calon anggota DPD RI Dapil Papua Barat Daya, saya yang paling banyak saksi, ada ratusan saksi di TPS. Hasil suara kemarin itu murni dari masyarakat, setelah masyarakat memilih, saksi langsung foto dan kirim hasilnya ke saya, sangat membantu untuk saya, sehingga saya memberikan apresiasi untuk masyarakat Papua Barat Daya yang begitu hebat,” tambahnya. (Jharu)

Komentar