STIKES Papua Lepas 40 PMM Kembali ke Daerah Asal, Marthen Sagrim : Mereka Pulang Dengan Pengalaman Berkesan Selama di Papua

SORONG, PBD – Setelah menerima 40 Mahasiswa dari 29 perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) selama 4 bulan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Papua Sorong secara resmi mengembalikan mereka ke tempat asal.

Pengembalian puluhan mahasiswa itu dikemas dalam acara “Pelepasan Mahasiswa Inbound” yang berlangsung penuh meriah di Aula Stikes Papua Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (13/01/24).

Ketua Stikes Papua Sorong, Marthen Sagrim, kepada sorongnews.com mengatakan 40 mahasiswa merdeka akan dikembalikan ke tempat asal masing-masing, maka dimana ada pertemuan maka akan ada perpisahan.

“Dengan hadirnya 40 orang pertukaran mahasiswa merdeka, dari 29 perguruan tinggi dengan sendirinya Stikes Papua akan semakin menggema di ratusan perguruan tinggi negeri di Indonesia,” ucap Ketua Stikes Papua, Marthen Sagrim, seusai Acara Pelepasan Mahasiswa Inbound.

Baginya, melalui pertukaran mahasiswa merdeka ini tentu ada kesan-kesan sangat baik yang akan mereka bawah pulang, baik itu Tim Survey dari UKI Jakarta yang diutus oleh Kementerian pendidikan dan kebudayaan pada saat monitoring ke Stikes Papua bahkan perpisahan ini.

“Tidak hanya ini kesan terbaik bagi mereka ialah proses selama 4 bulan berada di Stikes Papua, saya sangat yakin 40 mahasiswa merdeka dari 29 Universitas diluar Papua akan menggaungkan Stikes Papua ketika kembali ke tempatnya masing-masing,” ungkapnya.

Jelasnya, akan ada pengalaman dan cerita berkesan kepada teman-teman dan serta keluarga mereka disana bahwa Stikes Papua Sorong, memberikan lingkungan belajar juga suasana yang sangat terbaik dalam segala hal entah itu pengetahuan keterampilan bahkan sikap.

Marthen bilang, berikutnya Kampus Stikes Papua akan siap untuk menerima 200 orang mahasiswa meskipun dipenuhi dengan tantangan terbesar yakni fasilitas ruangan yang kurang memadai.

“Kami para dosen dan pengelola selalu siap menerima mereka meskipun kekurangan ruangan bahkan, fasilitas belajar tetapi pola pembelajaran program mahasiswa merdeka ini puji Tuhan selalu mencukupi lebih tepatnya berlangsung didalam Kelas,” bebernya.

Sementara itu, perwakilan mahasiswa merdeka asal Medan, Enjel Meliala dari Universitas Sari Mutiara Indonesia, menuturkan bahwa dirinya sangat senang dan bersyukur bisa datang ke Papua melalui program PMM.

“Awal kami ke sini memang orang tua bahkan kami sendiri ragu namun setelah berada disini ternyata Papua begitu indah dan orang-orangnya ternyata sangat baik,” terangnya.

Katanya, ternyata selama ini yang didengar diluar sana berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan setelah disini, sampai semua penuh haru karena harus berpisah dengan saudara-saudara mereka di Papua.

“Tak lupa mewakili teman-teman semua mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak kampus STIKES Papua Sorong yang sudah menerima kami dengan sangat baik mulai dari Ketua sampai dengan jajarannya,” tandasnya.

Dirinya berharap, semoga dikemudian hari bisa dipertemukan kembali atau mungkin berkesempatan injak kaki lagi di Papua untuk kali kedua selepas program Pertukaran Mahasiswa Merdeka. (Mewa)

Komentar