MERAUKE, – Sekolah restorasi yang berlangsung di Rumah Aspirasi Sulaeman Hamzah di Merauke, Papua kini telah berlangsung selama enam bulan. Sekolah yang digagas Direktur Eksekutif rumah aspirasi, Fauzun Nihayah, itu dijadwalkan rampung usai lebaran idul fitri 1442 H dengan agenda camping restorasi di Taman Nasional Wasur.
Kepada wartawan, kepala sekolah restorasi, Fauzun Nihayah mengungkapkan, peserta yang merupakan pemuda orang asli Papua dan mahasiswa telah digembleng materi tentang bidang kepemimpinan, pendidikan politik, kewirausahaan, jurnalistik, public speaking, teknik lobi dan negosiasi.
“Berawal dari keprihatinan kami kepada anak muda Papua yang tidak punya kemampuan public speaking yang baik sehingga rumah aspirasi sebagai rumah rakyat, kami jadikan tempat sekolah restorasi. Kami mengajari mereka (pemuda asli Papua, red) meyakinkan orang lain,” terangnya, Sabtu (1/5/21).
Dikatakan, sebanyak 80-an peserta sekolah restorasi bukan hanya berasal dari Kabupaten Merauke namun datang juga dari Mappi dan Asmat. Bahkan, 45 persen pesertanya justru dari Boven Digoel.
Setiap peserta konsen dalam bidang pendidikan sesuai klaster yang dipilih. Ia menilai ada perubahan yang luar biasa.
“Niat kami bagaimana SDM pemuda Papua lebih unggul dibanding anak lain. Kami berikan seragam, biaya transport kita ganti. Mereka cukup datang saja dan alhamdulillah banyak yang aktif,” kata Fauzun.
Kader perempuan Nasdem ini pun makin bersemangat akan membuka sekolah restorasi angkatan kedua karena pada angkatan pertama ini dinilai sukses.
“Kita siapkan modul pembelajaran di rumah aspirasi. Harapannya setelah lulus, mereka jadi orang-orang pilihan. Sampai kami tawarkan kalau ada yang mau terjun ke politik, kami siap mewadahi. Bagi yang mau di wiraswasta kami dampingi, kalau mau fokus di dunia jurnalistik kami minta kerjasama dengan teman-teman jurnalis untuk membina. Kami punya mimpi alumni sekolah restorasi jadi orang yang konsentrasi dibidangnya,” ujarnya.
Dikesempatan yang sama, Anggota Komisi IV DPR RI, Sulaeman Hamzah setelah memberikan materi di sekolah restorasi mengapresiasi antusias peserta yang notabene mahasiswa di perguruan tinggi.
“Sekolah restorasi ini sangat positif, selain menambah wawasan juga menguji keberanian menjadi pemimpin masa depan. Komitmen mereka bersama pemerintah membangun daerah ini jadi bagian yang harus diapresiasi karena semangat mengisi pembangunan Papua dan NKRI,” lugasnya.
Bahkan, Dia melihat peserta semakin termotivasi di bidangnya masing-masing. Sulaeman berharap, semakin banyak peminat sekolah restorasi yang datang pada tahap berikut.
“Saya yakin mereka pemimpin masa depan yang terus akan kita poles. Dari waktu ke waktu kita bisa melahirkan anak-anak Papua cerdas dan siap menjadi pemimpin. Supaya tidak ada lagi keluhan dimana-mana. Kita memperbanyak generasi muda yang berfikir memperbaiki kehidupan di pedesaan/kampung-kampung butuh perbaikan gizi, pelayanan kesehatan, peningkatan ekonomi. Mereka inilah yang kita harapkan jadi modal penggerak,” demikian tandasnya. (Hida)
Komentar