SD Al Jihad Gelar Sosialisasi Vaksin Covid-19 Bagi Orang Tua

SORONG, – SD Al Jihad Sorong menggelar sosialisasi terkait Vaksin Covid-19 kepada orang tua siswa di halaman sekolah tersebut, Selasa (25/1/22). Kepala SD Al Jihad, Purwati mengatakan bahwa ada 370 orang tua siswa kelas 1 sampai kelas 6 yang diundang untuk mengikuti sosialisasi tersebut.

Ia menambahkan bahwa sosialisasi tersebut sebagai bentuk upaya sekolah untuk memberikan informasi dan edukasi kepada orang tua terkait vaksin Covid-19 kepada siswa. Ia mengatakan bahwa suntik vaksin tidak dipaksakan bagi orang tua.

“Sesuai informasi dari dokter tadi bahwa pihak sekolah tidak akan membuat surat persetujuan orang tua, semuanya dikembalikan kepada orang tua mengizinkan anaknya divaksin atau tidak. Karena orang tua yang lebih mengenal anaknya dibandingkan guru atau petugas keseahatan. Tapi kita menyarankan agar kita mengikuti anjuran pemerintah,” ujar Purwati.

Sementara itu, Ketua Komite SD Al Jihad, Haris Nukuhaly mendukung upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam memberikan informasi dan sosialisasi kepada orang tua. Hal ini diperlukan agar orang tua tidak salah informasi dan mendukung program pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19.

Kepala Puskesmas Remu, dr. Charis Olivia Febby Hattu berkesempatan langsung memberikan sejumlah informasi terkait aturan dan perundang-undangan diperbolehkan dan diwajibkannya vaksin bagi anak usia 6 sampai 11 tahun.
Ia menjamin bahwa vaksin Sinovac yang diberikan kepada anak usia 6-11 tahun aman dan halal. Sedangkan orang tua tidak perlu khawatir saat Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Selama anak divaksin dalam keadaan fit, tidak lapar, anak dipastikan tidak ada kendala, selain kemungkinan demam atau bengkak pasca suntikan.

“Vaksin ini sama pada umumnya dengan vaksin pada umumnya, anak-anak Ibu kan sejak Bayi sudah divaksin atau imunisasi kan ya. Nah saat ini sama itu, vaksin ini sama dengan vaksin campak, vaksin rubella dan vaksin lainnya. Semua bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dalam melawan berbagai virus penyakit. Jadi jangan ragu untuk melakukan imunisasi vaksin Covid-19,” ujar Charis.

Ia pun menyarankan agar orang tua dapat memberikan edukasi kepada anaknya mengenai imunisasi vaksin Covid-19. Orang tua juga disarankan agar mendampingi anak usia 6-11 tahun saat imunisasi, karena pada saat screening awal, beberapa pertanyaan riwayat kesehatan dapat diketahui melalui orang tua.

“Meski sudah divaksin tetap prokes yaitu pakai masker dan cuci tangan. Kita jangan lengah, karena virus ini terus bermutasi. Sekarang ada jenis Omicron, kita belum tahu kapan puncak penularannya. Jadi lebih baik menyiapkan diri dengan meningkatkan imun tubuh melalui vaksinasi,” imbau Charis.

Sejumlah orang tua yang dijumpai mengaku akan melakukan vaksinasi Covid-19 kepada anaknya. Mereka beranggapan bahwa vaksin tersebut tidak berbahaya karena sudah ribuan orang melakukan vaksin serupa. Kalaupun ada pemberitaan miring terkait vaksin, mereka mengatakan bahwa ajal adalah hal pasti, hanya saja tidak diketahui kapan dan melalui cara apa.

“Sebagai warga negara, kita harus mengikuti aturan dan kebijakan pemerintah. Saya yakin pemerintah tidak mau mencelakai rakyatnya. jadi kita positif thinking saja,” ujar Rahman, salah satu orang tua siswa. (Oke)

Komentar