WAISAI, – Pelaksanaan Workshop Sinergi Dalam Pencegahan dan Penindakan Terhadap Tindak Pidana Kehutanan, yang dilakukan beberapa waktu lalu dan dilanjutkan dengan kegiatan bootcamp atau kemping dihutan yang dilaksanakan di spot wisata Camping Ground Webat, Raja Ampat, Papua Barat, sejak Kamis hingga Jumat (25-26/3/21).
Kegiatan lanjutan tersebut bertujuan untuk mengaplikasikan konsep SMART (Spatial Monitoring And Reporting Tool). Patroli ini diikuti oleh para peserta yang sebelumnya telah mengikuti workshop, seperti BBKSDA Papua Barat, Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Raja Ampat, Polres Raja Ampat, Kodim 1805 kabupaten Raja Ampat, KPHL Unit I Raja Ampat, Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IX Raja Ampat, BKKPN Kupang Wilker Raja Ampat, PSDKP Tual Wilayah Raja Ampat, dan salah satu Mitra Pembangunan, yakni Fauna & Flora International’s – Indonesia Program Raja Ampat. Lalu turut serta masyarakat kampung Sapokren, Warimak, Waifoi, Go, Kalitoko, Warsambin, dan beberapa kampung di Waigeo Utara yang juga adalah anggota Masyarakat Mitra Polhut (MMP) dan SMART Patrol di daerah masing-masing.
Salah satu anggota SMART Patroli Kampung Waifoi, Yopi Gaman mengaku sangat senang karena kegiatan praktek lapangan yang biasanya hanya dilaksanakan oleh Tim SMART Patrol, dilakukan bersama seluruh pihak terkait dengan kelestarian alam Raja Ampat. Sehingga ia merasa kegiatan tersebut harus menjadi rutinitas agar koordinasi dan kerjasama dapat terus terjaga dan dilakukan juga di kampung-kampung yang telah memiliki KTH.
“Saya senang dapat berjalan bersama anggota TNI dan Polri berpatroli langsung ditengah hutan. Saya juga senang dengan begini, kami jadi yakin dengan kepastian hukum atas apa yang kami lakukan dalam menjaga hutan dan alam kami,” ujar Gaman.
Anggota SMART Patrol KTH Warkesi, Mesak Lapon pun merasa serupa. Ia merasa dengan berpatroli bersama anggota TNI dan Polri, memberikan rasa aman dimana jika menemukan reruntuhan atau bekas fasilitas perang didalam hutan, maka bisa segera diambil tindakan-tindakan yang diperlukan karena tentunya baik anggota TNI maupun Polri dapat mengenali hal-hal tersebut.
“Jadi kami rasa aman, tambah lagi saat jelaskan ke orang-orang yang lakukan pelanggaran dapat segera ada tindakan,” ujar Mesak. (Nns)
Komentar