SORONG, PBD- Kartini Mansmor Kaisiepo, perempuan asli Papua suku Raja Ampat berhasil menyulap gaba-gaba sagu menjadi dekorasi interior minimalis menjadi fas bunga yang unik.
Kartini saat ditemui sorongnews.com dalam pameran expo fest Papua yang diselenggarakan di Gedung Lambert Jitmau sejak 23 November dan akan berakhir Minggu 26 November mengatakan bahwa yang dikeluarkan yaitu gaba-gaba sagu kemudian diolah menjadi dekorasi interior.
“Saat ini yang dipajang dalam pameran ialah fas bunga (pot) yang terbuat dari kulit pelepah daun sagu berangkat dari ide kalau mama-mama pengrajin di Raja Ampat punya tikar tradisional namanya senat,” ucap Kartini selaku Owner Kesyofa AR.
Lanjutnya, marketing kami terbatas jadi hanya dari produk lokal multifungsi interior modern dengan dekor sampai tema minimalis, untuk menghadirkan tampilan pohon sagu sebagai simbol tentramnya orang Papua.
“Dengan interior sagu maka aura positif yang kita hadirkan dalam rumah dengan konsep modern dalam bentuk produk indah dekorasi minimalis melalui kerajinan tangan dari Kesyofa AR yaitu ada taplak meja, tempat tisu, dan fas bunga,” ungkapnya.
Jelasnya, kalau produk interior dari gabah-gabah sagu lebih banyak di promosikan ke Papua Barat, dan sudah sejak 5 tahun lalu kemudian kami mendapat rekomendasi Sekda nya untuk penggunaan produk lokal.
“Harga produk dibanderol dari 100 ribu rupiah sampai dengan jutaan sesuai ukuran masing-masing, lalu bahan diperoleh dari pohon sagu milik sendiri kebetulan orangtua saya bekerja sebagai penokok sagu,” terangnya.
Teknis penjualan dibagi menjadi dua pertama ada produk yang dijual sendiri dan juga ada harga untuk satu paket dimana mendapatkan taplak meja tisu dan vas/pot bunga beserta bunga meja.
Tambahnya, semua hasil karya kerajinan tangan baik dipajang dan diperjualbelikan adalah asli dari bahan-bahan lokal alami yang diambil dari alam Papua di Kabupaten Raja Ampat. (Mewa)
Komentar