SORONG – Bakti sukses menyelenggarakan webinar gratis bersama beberapa dokter pada tanggal 24 November 2020 lalu. Dalam webinar tersebut dipaparkan mengenai peran telekomunikasi di deteksi dini Stunting pada anak di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Tertinggal).
Menurut salah satu pembicara, dokter umum di desa Semunad Kabipaten Nunukan Kalimantan Utara, Sutriono bahwa jaringan telekomunikasi disana masih bisa terjangkau.
“Jaringan telekomunikasi disana masih bisa terjangkau namun dengan keterbatasan. Saya harus meletakan hp dijendela-jendela atau dispot-spot jadi sinyal itu ada sedangkan contohnya hp kita harus naik kebukit-bukit atau menjadi spot-spot yang bagus. Jaringan ini sangat diperlukan khususnya didunia kedokteran mungkin. kita tahu bahwa ilmu kedokteran adalah ilmu yang harus belajar seumur hidup jadi dengan adanya jaringan telekomunikasi ini akan membantu kami dalam update-update ilmu misalnya sekarang yang dibahas adalah stunting. Bagaimana ciri-ciri stunting, bagaimana cara mencegahnya stunting itu karena yang kita ketahui efek stunting akan membuat sumber daya manusia yang kedepannya akan tidak berkompeten,” ujar Sutriono.
Ia menambahkan bahwa Stunting pada anak bukan hanya kekurangan asupan gizi tetapi juga menyangkut pola asuh seperti tidak adannya asi eksklusif pada masa hamil, tidak meminum vitamin dan mineral yang diperlukan dan ketiadaan air bersih. Di samping itu Sutriono mengharapkan jaringan 4G bisa dikembangkan sampai kedesa-desa agar masyarakat dapat mengetahui stunting bukan hanya dari dokter.
Komentar