SORONG, – Warga Selat Karimata Pasar Bersama melakukan aksi pemalangan jalan di Jalan Jendral Sudirman tepatnya di depan SMAN 3 Kota Sorong, Papua Barat, Rabu (21/7/21).
Aksi pemalangan sendiri dilakukan warga sekitar pukul 10.00 WIT dengan cara membakar ban bekas dan menaruh sejumlah kayu disepanjang jalan. Aksi pemalangan tersebut membuat sejumlah warga yang hendak melewati jalan Jendral Sudirman putar balik.
Selang berapa lama, aksi yang semula tertib berakhir ricuh setelah sejumlah pengguna jalan protes dan terjadi saling serang antara sejumlah kelompok masyarakat.
Menurut informasi, pemalangan dilakukan sebagai buntut dari adanya penjarahan disertai penganiayaan yang diduga dilakukan beberapa oknum pemuda yang diduga berasal dari kompleks Jalan Ferry kepada beberapa warga di seputaran kompleks Pasar Bersama, Selasa (20/7/21).
Salah satu korban penjarahan dan penganiayaan, Maulana menceritakan, Pada Selasa pagi, Ia, Istri dan Anak-anaknya hendak bersiap melaksanakan Ibadah Sholat namun tiba-tiba sekitar sepuluh orang tidak dikenal, langsung masuk kedalam rumah dan memukul dirinya dan keluarga menggunakan tangan serta kayu balok.
Selain itu, salah satu warga pemilik Salon Vira mengatakan, beberapa orang yang diduga pelaku ini juga masuk kedalam rumahnya disaat dirinya sedang tidur dan menjarah perlengkapan salon, kasur serta uang miliknya sebanyak Rp 1.600.000.
Pemilik toko yang disapa Bude Tin pun diancam menggunakan benda tajam.
Ia mengatakan ia merasa ketakutan sehingga tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak dapat melawan, pasrah untuk mengikhlaskan uang yang diambil oleh para pelaku di tokonya.
Tidak sampai disitu saja, aksi para pelaku berlanjut pada pengrusakan kendaraan roda 4 berjumlah 3 buah di antarnya mobil trek, taksi dan L200 yang terparkir di Jalan Selat Karimata. Pelaku juga merusak sejumlah rumah warga dengan melempari batu dan kayu sehingga membuat suasana saat itu mencekam.
Lantaran tidak terima dengan apa yang dialami tetangganya, membuat warga yang tinggal di kompleks Pasar Bersama merasa marah dan langsung melakukan aksi pemalangan serta blokade jalan. Warga menuntut agar pihak Kepolisian segera menangkap para pelaku penjarahan, penganiayaan dan pengrusakan.
“Kalau para pelaku sudah ditangkap, kami akan buka palang. Jika pelaku belum ditangkap, maka kami akan tetap palang jalan. Kami disini tidak akan bertindak anarkis, kami hanya minta keadilan saja,” tegas warga Pasar Bersama.
Kapolres Sorong Kota melalui Kapolsek Sorong Kota AKP Moch Nur Makmur mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan polisi terkait kasus penganiayaan, penjarahan dan pengrusakan yang dialami warga di kompleks Pasar Bersama.
“Laporan polisinya sudah kami terima dan langsung diproses. Beberapa orang yang diduga pelaku sudah kami amankan. Sementara kasus ini masih terus kami dalami, siapa berbuat apa. Kami juga sudah mengimbau kepada warga Pasar Bersama untuk mempercayakan kasus ini kepada pihak kepolisian dan bisa segera membuka blokade jalan,” tandasnya.
Sekitar pukul 12.30 WIT, aksi pemalangan berakhir ricuh dengan aksi serang dari kelompok masyarakat jembatan Ferry dan warga pasar bersama di sepanjang Jalan Jendral Sudirman. Tim gabungan TNI Polri pun turun tangan guna menghalau aksi massa yang sudah tidak lagi menjalankan protokol kesehatan ditengah PPKM Darurat.
Polisi pun beberapa kali melepaskan gas air mata untuk mengurai massa yang semakin tumpah ruah di jalanan.
Aksi pemalangan sendiri dapat dibuka kembali sekitar pukul 15.00 WIT dan hingga saat ini aparat Kepolisian masih terlihat berjaga di di depan kompleks Pasar Bersama dan jembatan Ferry. (Fitri/Oke)
Komentar