MAYBRAT, – Project Manager Pembangunan Kantor Bupati Baru Maybrat, Luthfi Nasution menegaskan bahwa, peresmian gedung kantor bupati baru dialun-alun Kumurkek, Kabupaten Maybrat yang ditarget Agustus mendatang. Merupakan waktu yang cukup sempit dan tidak mudah, karena secara normal pembangunan ini bisa rampung 100 persen pada Desember 2021.
“Jika jujur, Agustus sesuai perintah Bupati itu sangatlah sempit, normalnya Desember tahun ini. Cuma karena perintah tetap saja perintah, kita akan kerjakan maksimal juga semaksimal mungkin. Namun kemungkinan bukan dibulan Agustus ini rampung,” tegas Luthfi kepada Sorongnews.com saat ditemui di lokasi proyek pembangunan kantor bupati baru Maybrat, Kamis (15/4/21).
Sebelumnya waktu meninjau pembangunan tersebut, Bupati Maybrat Dr. Bernard Sagrim, MM menyampaikan bahwa di bulan Agustus sudah harus diresmikan. Dengan hal itu kata Lufhfi, pihaknya harus menjalankan perintah bupati itu. Dimana, mereka akan berupaya untuk semaksimal mungkin sesuai dengan spesifikasi kontrak baik bukti pekerjaan dan material yang harus dipakai sesuai perintah didalam kontrak kerja tersebut.
Sambung Luthfi, proyek pembangunan kantor bupati baru Maybrat dikerjakan oleh kontraktor PT. Sinar Maros dengan ukuran kurang lebih 4.000 meter persegi. Kendala dihadapi untuk proses pembangunan kantor bupati ini cuaca dan kebutuhan material jumlah besar. Soalnya, tidak tersedia di Kota Sorong harus dari Surabaya dan sebagian material juga diimpor dari luar.
“Sejauh ini kalau dilihat secara kasat mata pembangunan gedung kantor bupati ini baru mencapai diatas 30 persen. Dan strategi kita, pekerjaan mendahulukan atap sehingga proses pekerjaan dibawah bisa dilakukan. Uang jadi kendala kita kebutuhan material jumlah besar tidak ada di Sorong tetapi kita langsung ke vendor. Kita harus datangkan dari Jakarta atau Surabaya tentu proses tidak cepat”, cetus Luthfi Nasution.
Luthfi menjamin, bangunan gedung kantor bupati baru ini sangat berkualitas sebab dari sisi mekanikal elektrik dikerjakan ahlinya. Dimana tenaga kerja sudah berpengalaman sesuai ahli dan bidangnya. Mereka tim yang sudah lama kerja di project pembangunan, sehingga standarnya terpenuhi. Kemudian keramik impor dari India, begitupun material lain langsung dari Jakarta dan Surabaya.
Dicecar total anggaran untuk pembangunan, Luthfi mengaku tidak terlalu tau soal dana atau anggaran. “Kalau anggaran, terlalu jauh saya kesana. Saya hanya sebatas tekhnis di lapangan, tapi jika dilihat dari fisik bangunan pasti membutuhkan dukungan anggaran yang besar agar bisa mempercepat proses pembangunan”, tutupnya. [Valdo]
Komentar