SORONG – PBD, Mengunjungi masyarakat nelayan yang berada di belakang GKI Tasik Tiberias Rufei, Bakal calon (Balon) Gubernur Provinsi Papua Barat Daya, Drs Bernard Sagrim,M.M. membuka dialog menyangkut permasalahan yang selama ini di alami puluhan nelayan dan Mama Mama Serui. Sabtu(13/4/24).
Berbagai kendala para nelayan mulai dari Kesulitan mendapatkan Bahan Bakar Minyak, Pendidikan, kesehatan bahkan infrastruktur rumah yang sudah tidak layak menjadi topik hangat dalam obrolan santai tersebut.
Heri Korano menuturkan jika musim angin selatan warga yang bermukim di sekitar Rumberlap selalu was was karena tidak adanya struktur pemecah ombak.
“Kalau musim angin selatan, ombak pukul rumah sampe goyang bahkan ada yang hancur karena tidak adanya penahan ombak di luar,” Kata Korano.
Pihaknya sering mengajukan bantuan ke pemerintah namun tidak pernah ditanggapi masalah breakwater(pemecah gelombang).
Lain lagi permasalahan Mama Mama Serui yang sudah lama berada dikawasan ini. Salah satu Mama mengungkapkan, sejak Rumah Sakit di pindahkan ke Kabupaten Sorong dirinya kesulitan mengakses fasilitas kesehatan karena jarak tempuh cukup jauh.
“Tolong bapak, kalau bisa ada fasilitas kesehatan yang memadai untuk kami, memang ada puskesmas tapi tidak selengkap Rumah Sakit,” tuturnya.
Sementara Suyadi nelayan nusantara dalam bincang santai bersama BS ini berkeluh kesah tentang sulitnya mendapatkan BBM untuk melaut.
“Memang ada SPBN namun kuota yang diberikan kepada kami sangat terbatas, jika hari ini hanya beli 20 liter, terus kami pergi melaut, besok untuk beli lagi sudah habis, harus tunggu 2 sampai 3 hari baru ada lagi,” beber Suyadi
Menanggapi semua permasalahan tersebut, Wakil Sekjen (Wasekjen) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar, Bernard Sagrim menyatakan turut prihatin dengan apa yang selama ini dialami para nelayan dan Mama Mama Serui.
Menurutnya kedatangan dirinya untuk bincang – bincang santai bersama warga adalah murni untuk menampung aspirasi sebelum merumuskan visi misi ketika nanti menjadi calon gubernur PBD.
“Warga disini bukan orang lain, sebab semua ini saya punya keluarga. Bila Tuhan berkenan dan sayang, dirinya bisa menjadi Gubernur Papua Barat Daya, tentu semua kesulitan bisa bersama-sama kita selesaikan,” Ucap BS sapaan akrab mantan Bupati Kabupaten Maybrat 2 Periode.
Sagrim melanjutkan, Pemerintah, rakyat dan pengusaha harus punya komunikasi dua arah yang baik, sehingga semua bisa maju bersama.
“Kebijakan Undang-Undang Otsus ada 3 hal yang paling prinsip yakni pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi. Warga harus betul-betul harus di penuhi kebutuhannya oleh pemerintah sebab pemerintah harus hadir untuk mereka,” tutupnya. (Ali)
Komentar