MERAUKE, PAPUA SELATAN – Seorang dermawan asal Kabupaten Merauke, Haji Ramli Kabere menyerahkan wakaf satu unit kendaraan berupa mobil ambulance jenazah kepada Aksi Cepat Batas Timur (ACBT) Merauke, Provinsi Papua Selatan yang dikemas dalam acara tasyakuran pertama ACBT, Minggu (21/1/24).
Pantauan Sorongnews.com acara serah terima kendaraan wakaf diwarnai penyerahan kunci dan penandatanganan surat wakaf oleh H Ramli Kabere beserta istri.
H Ramli Kabere yang juga anggota DRPD Kabupaten Merauke ini mengungkap rasa syukur karena berkat hidayah dan keberkahan Allah SWT telah dilakukan wakaf 1 unit mobil jenazah untuk menunjang kegiatan ACBT dalam rangka aksi kemanusiaan yang sudah dijalankan sejak 2016-sekarang.
“Saya selalu melihat perkembangan dan rutinitas ACBT luar biasa. Atas dasar itu, saya punya keinginan ikut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan. Semoga apa yang saya berikan bermanfaat dan memberikan keberkahan untuk kita semua umat yang ada di tanah Anmha ini,” ucapnya.
Menurut H Ramli, ACBT yang diinisiasi Iwan Nauli telah memberikan layanan 24 jam bukan hanya untuk umat islam saja namun melayani juga umat nasrani. Kasih menembus tanpa batas. Terlebih pihaknya pun turut dalam aksi kemanusiaan ACBT saat era Covid-19.
“Saya merasa perlu ikut ambil bagian secara kemanusiaan. ACBT luar biasa kepeduliannya kepada masyarakat. Tetap bekerja dan berkarya,” pria berdarah Maros, Sulawesi Selatan.
Dia berharap, ACBT terus eksis membangun negeri. Sebagai generasi muda, sambung H Ramli, harus mendukung kegiatan yang mendedikasikan diri untuk umat secara luas di Papua Selatan.
Dikesempatan yang sama, Founder ACBT, Iwan Nauli mengucapkan terimakasih kepada H Ramli Kabere yang telah mewakafkan ambulance jenazah.
“Harapan kami dengan bertambahnya unit armada ACBT, kita bisa memudahkan panggilan-panggilan yang kadang bersamaan yaitu pasien dan jenazah. Kami bisa lebih maksimal melayani masyarakat selama 24 jam,” ungkapnya.
Iwan Nauli menjelaskan, banyak lika liku dan tantangan dalam melaksanakan aksi kemanusiaan. Meski armada terbatas, ACBT telah menembus perjalanan darat dari Merauke ke Tanah Merah untuk menjemput pasien dan jenazah sekitar 600 kilometer jaraknya.
“Mari kita angkat bersama dan selesaikan persoalan kemanusian di Merauke dan sekitarnya wilayah Papua Selatan. Layanan ACBT yang kami berikan tidak bertarif, gratis bagi masyarakat kurang mampu. Sedangkan, bagi masyarakat mampu bisa memberikan seikhlasnya. Pelayanan kami untuk semua masyarakat di tanah ini baik muslim maupun non muslim,” pungkas Ketua ACBT. (Hidayatillah)
Komentar