Catatan 7 Bulan SKK Migas Pamalu, Diterpa Hoax Hingga Semai 10.000 Bibit Pohon Lokal

Tepat 7 bulan, kasus pertama Covid 19 di Papua Barat tepatnya di Kota Sorong bermula dan berdampak kesemua lapisan masyarakat tak terkecuali industri Hulu Migas. Masih tercatat rapi dalam ingatan dan tulisan Saya, waktu itu Senin (16/3/2020) Saya dan sejumlah jurnalis sedang menjalankan tugas peliputan di kantor Wali Kota Sorong. Saat itu belum terbentuk satuan tugas, karena belum ada Kasus menonjol pasca kedatangan Warga Negara Asing (WNA) Asal Malaysia yang terduga terpapar Covid 19.

Dalam forum wartawan, kemudian beredar kabar bahwa sejumlah karyawan SKK Migas terpapar Covid 19 dan sedang di rawat di Rumah Sakit Pertamina. Berbekal informasi dari seseorang yang dapat dipercaya, Saya dan sejumlah teman jurnalis melakukan pengecekan kabar tersebut. Rumah Sakit Pertamina kami datangi, tidak ada pasien rawat inap Covid 19 disana. Yang ada hanyalah sejumlah pegawai SKK Migas yang sedang melakukan pengecekan rutin kesehatan mereka.

Tidak puas dengan hasil tersebut, kemudian Saya menghubungi Kepala Depareman Humas SKK Migas Papua-Maluku, Galih Agus Setiawan. Setelah berbasa-basi, akhirnya Saya menanyakan isu yang Saya peroleh tersebut.

“Selamat siang, sampai saat ini saya belum mengetahui berita tersebut berasal dari mana. Namun karena pertanyaan tersebut sudah ditanyakan oleh beberapa rekan, Mohon bersabar, kami akan membuatkan tanggapan secara resmi pada kesempatan pertama,” sebutnya di balik telepon.

Komentar