Antrian Panjang SPBU, Pertamina Harap Mafia Minyak Segera Diungkap

SORONG. – Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading, Edi Mangun belum lama ini menemui Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dan Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga di Manokwari provinsi Papua Barat.

Ditemui disela-sela kunjungan kerjanya di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (18/7/22), Edi Mangun meninjau antrian panjang di sejumlah SPBU yang masih mengular hingga siang hari.

Dikatakan olehnya bahwa hasil pemantauan di SPBU bahwa stok BBM untuk SPBU berjalan normal, tidak ada pengurangan maupun kelangkaan.

“Semua stok aman untuk wilayah Papua Barat,” ujar Edi.

Menanggapi masih adanya antrian panjang yang di dominasi kendaraan muatan terbuka yaitu truck, Edi mengaku bahwa indikasi adanya Mafia Minyak masih ada di Kota Sorong dan belum ada penindakan hukum.

“Salah satu diskusi Saya dengan Penjabat Gubernur dan Pak Kapolda juga untuk menangani masalah ini. Ini juga menjadi atensi Penjabat Gubernur dan Kapolda. Komitmen Kapolda ini langsung membuahkan hasil, dimana jajaran Polda berhasil menangkap dua oknum pelaku penimbunan BBM. Kapolda pun mengaku telah mengantongi nama-nama mafia minyak ini dan akan mengejarnya sampai dapat. Hal ini tentunya, Kami harapkan juga berlaku dan diikuti jajaran Polres di wilayah Papua Barat,” harap Edi.

Selain itu, upaya dari Pertamina Patra Niaga sendiri untuk mengurai antrian panjang tersebut adalah dengan menerapkan pendataan dan registrasi kepada kendaraan agar didapatkan data kendaraan atau pemilik yang berhak mengisi BBM jenis subsidi.

“Ketentuannya akan disesuaikan dengan Perpres yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat terkait dengan pengaturan itu jadi sekali lagi saya juga ingin mengklarifikasi bahwa mungkin beredar di masyarakat bahwa nanti orang beli BBM subsidi pakai aplikasi My Pertamina itu tidak benar ya.  Jadi BBM subsidi yang akan dilakukan Pertamina adalah meregistrasi mendata mendaftar orang dan kendaraan dengan menggunakan website https://subsiditepat.mypertamina.id/ setelah mendaftar akan diverifikasi oleh tim pusat bersama BPH Migas dan akan dikeluarkan data mana yang berhak menerima BBM subsidi dengan barcode. Barcode ini digunakan saat dia mengisi BBM Subsidi,” terang Edi.

Ia berharap dengan upaya yang dilakukan Pertamina dalam pendataan registrasi kendaraan layak BBM Subsidi, semakin mengurangi dampak antrian panjang di SPBU dan permainan mafia minyak.

“Kalau kedapatan SPBU yang bermasalah, maka kami penindakannya administrasi dengan sanksi terberat sampai pencabutan izin operasional. Tapi kalau pelanggaran diluar SPBU, kami tidak bisa menindak karena itu ranahnya penegak hukum dan besar harapan kami, penyalahgunaan BBM ini bisa diproses pidana agar terjadi efek jera bagi yang lain,” harap Edi.

Sebelumnya Pertamina Patra Niaga, melalui Sales Managernya pun menemukan hal serupa. Dimana sejumlah kendaraan diketahui melakukan pengisian berulang maupun adanya modifikasi tangki BBM kendaraan. (Oke)

Baca juga : https://sorongnews.com/pertamina-patra-niaga-temukan-trik-mafia-minyak-beri-ultimatum-spbu/

Komentar