MERAUKE, PAPUA SELATAN – Sejumlah pelajar dan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Santo (St) Antonius Merauke berupaya memadamkan kobakaran api yang terus merembet dengan cepat membakar dua gedung yaitu aula dan bengkel las sekolahnya, Rabu (10/5/23) siang.
Pantauan Sorongnews.com, para pelajar dan sejumlah guru berlarian dengan sigap menggotong bak air kamar mandi dan ember ke lokasi kebakaran.
Segala upaya dilakukan ditengah cuaca hujan, jalanan berumput yang licin dan keterbatasan alat pemadam kebakaran (damkar) sembari menunggu pertolongan petugas damkar yang tengah menuju SMK St Antonius Merauke.
Perjuangan yang tak mudah, siswa dan sejumlah guru kompak bolak-balik mengisi dan mengangkat air yang diambil dari kamar mandi laboratorium-laboratorium terdekat.
Namun, letaknya pun terbilang lumayan menguras tenaga ketika harus tergopoh-gopoh mengangkat bak air berisikan air penuh.
Ditengah aksi siswa dan guru membantu meredamkan api yang terus berkobar dan menimbulkan suara dentuman karena bangunan banyak dilapisi bahan kayu hingga berisi peralatan mesin.
Kurang lebih 20 menit kemudian, 2 unit mobil damkar Pemkab Merauke tiba di SMK St Antonius Merauke.
Lagi-lagi, mobil damkar yang melaju masuk ke halaman sekolah tak bisa menembus didekat titik kebakaran karena terkendala kondisi jalanan sempit.
Petugas damkar yang sudah teruji itu pun segera turun berlarian memasang selang panjang hingga ke aula dan bengkel las yang masih dikuasai api maupun asap hitam mengepul.
Hingga akhirnya, api berhasil dipadamkan dan tak merembet ke bangunan gedung lainnya.
Tampak aparat TNI dan Polri juga ikut membantu, berjaga-jaga hingga menjaga lalu lintas diarea depan SMK St Antonius Merauke Jalan Misi, Kelurahan Mandala.
Guru TKR SMK St Antonius Merauke, Edi Lololuan kepada Sorongnews.com menjelaskan kronologi kebakaran 2 gedung sekolahnya yang terjadi mulai sekira pukul 13.00 WIT.
“Kebetulan saya ada praktek di bengkel TKR. Tiba-tiba siswa melaporkan kepada saya, ‘pak guru, aula dan bengkel las terbakar’. Sehingga kami berlari kesini dan kondisinya api sudah menjalar,” ungkapnya.
Edi menegaskan, tak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran tersebut karena gedung aula dan bengkel las hari ini dalam kondisi tidak digunakan alias kosong.
Jika aula digunakan untuk ruang serba guna hingga tempat ibadah guru dan siswa.
Bengkel las digunakan oleh siswa jurusan las saat ada mata pelajaran praktek las.
Saat kebakaran, para siswa pun sedang belajar dalam ruangan masing-masing. Sesuai jadwalnya, pukul 14.00 WIT barulah siswa pulang sekolah.
Edi menjelaskan, belum diketahui kerugian dan sumber penyebab kebakaran. Api diduga berasal dari atas plafon.
“Bangunan dalam keadaan baik. Ini baru direhap, semua seng-sengnya baru. Diduga api dari atas plafon, kemungkinan begitu (konsleting listrik, red),” beber guru jurusan otomotif mobil.
Edi merincikan, bangunan gedung aula yang terbakar seluas kurang lebih 15×9 meter, sedangkan bengkel las seluas kurang lebih 18×9 meter.
Pihaknya mengapresiasi siswa dan semua pihak yang membantu meredamkan api.
“Siswa ambil air diruang lab-lab, ada kamar mandi. Kami juga ada sumur,” ujar Edi.
“Memang kami rugi dengan kejadian ini karena bengkel las dan aula menjadi salah satu tempat penting. Namun, musibah tidak ada yang tahu,” sambungnya.
Dia menambahkan, jumlah siswa SMK St Antonius Merauke kurang lebih hampir 500 orang.
Tersebar di 6 jurusan antara lain, motor, mobil (TKR), jaringan komputer (TKJ), listrik dan bangunan. (Hidayatillah)
Komentar