MANOKWARI, PAPUA BARAT- Pekerja mobil truk sampah di Kota Manokwari melaksanakan aksi tutup jalan di depan kantor Kejaksaan Tinggi Papua Barat, buntut gaji selama 2 belum dibayar, uang makan belum dibayar dan uang alat perbaikan mobil di bengkel belum dilunasi.
Kordinator Truk Sampah Welem Sayori mengatakan, Selasa (28/5/24) mereka telah mendatangi Dinas persampahan lingkungan hidup Kabupaten Manokwari mengadakan aksi tutup jalan disebabkan persoalan gaji dan hak pekerja yang belum dilaksanakan.
Welem mengaku dari awal kerja sebagai pengangkut sampah di Kota Manokwari, mereka dibayar dengan cara manual. Namun perintah Bupati Manokwari agar pembayaran gaji pengangkut sampah di bayar menggunakan ATM lewat Bank Papua dan mereka sudah mengurus semua surat-surat namun belum ada titik pasti untuk mereka terima gaji sampai sekarang.
“Kami pekerja sampah tidak menunggu sampai menumpuk baru kami datang, tetapi kami setiap hari selalu aktif dalam pengangkutan sampah tersebut,” jelasnya.
Ia pun meminta kepada Bupati Manokwari agar selalu memperhatikan pekerja seperti mereka, karena kebersihan di Kota Manokwari yang selalu membersikan adalah mereka bukan orang lain.
“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas kebersihan dan Kabid terkait masalah hak gaji kami, BBM, bengkel tempat ambil alat sparepart mobil dan warung makan, tolong diperhatikan karena ini penting untuk kami pekerja muatan sampah di Kota Manokwari,” tegasnya.
Adapun jumlah pekerja sampah di Kota Manokwari sekitar 100 orang lebih. Dimana gaji sopir Rp4 juta dan anak buah Rp3 juta.
Ia dan pekerja lainnya akan melakukan aksi serupa sampai ada kepastian mengenai hak mereka. (Rolly)
Komentar